Caption Foto : Air Terjun Batu Ampar.
Suarafajar, Tenggarong – Pemerintah Desa Loa Raya, Kecamatan Tenggarong Seberang, terus mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui pengembangan sektor pariwisata. Salah satu fokus utamanya adalah menjadikan Air Terjun Batu Ampar sebagai destinasi unggulan yang berbasis masyarakat.
Menurut Kepala Desa Martin, keindahan alam Batu Ampar yang masih terjaga menjadi kekuatan utama dalam pengembangan kawasan ini. “Kami melihat Batu Ampar sebagai aset desa yang belum tergarap maksimal. Kini saatnya kami mengangkat potensi itu,” tuturnya.
Langkah awal yang dilakukan meliputi perbaikan akses jalan menuju lokasi, pembangunan area parkir, serta penyediaan fasilitas umum seperti toilet dan tempat beristirahat. Dalam proses ini, kelompok sadar wisata (Pokdarwis) dan BUMDes turut dilibatkan secara aktif untuk mengelola serta mempromosikan kawasan tersebut.
Tak hanya menargetkan peningkatan jumlah wisatawan, program ini juga mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif desa. Produk-produk lokal seperti makanan khas dan kerajinan akan dipasarkan di sekitar lokasi wisata. Selain itu, pelatihan bagi calon pemandu wisata lokal juga tengah dipersiapkan agar pelayanan wisata dapat berjalan secara ramah dan profesional.
“Kami ingin seluruh komponen desa terlibat. Mulai dari pemuda, ibu rumah tangga, hingga pelaku usaha kecil,” lanjut Martin.
BUMDes akan mengambil peran dalam pengelolaan operasional kawasan wisata, mencakup pengaturan retribusi, pengelolaan kantin, hingga penyediaan pusat oleh-oleh. Pendapatan dari sektor ini direncanakan menjadi sumber baru bagi Pendapatan Asli Desa (PADes), sekaligus membuka lebih banyak lapangan pekerjaan bagi warga sekitar.
Pemerintah desa juga mendorong kerja sama lintas sektor dengan dinas pariwisata maupun pelaku usaha travel untuk memperluas jangkauan promosi. Harapannya, Air Terjun Batu Ampar nantinya mampu bersaing dengan destinasi unggulan lainnya di Kukar.
Melalui model pengembangan pariwisata yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat, Desa Loa Raya menunjukkan bahwa sektor ini bisa menjadi tulang punggung ekonomi lokal yang inklusif, mandiri, dan berkelanjutan.
(ADV/DiskominfoKukar/VIC/NSA)