Caption Foto : General Manager Telkom Witel Kaltimtara, I Nyoman Hardiana Artha (tiga dari kanan), saat mengabadikan momen bersama Kepala Diskominfo Kaltim, Muhammad Faisal (tengah), dalam peluncuran program Gratispol / HO Suarafajar
Suarafajar, Samarinda – Telkom Wilayah Telekomunikasi (Witel) Kaltimtara menyatakan dukungan penuhnya terhadap peluncuran program “Internet Desa Gratis Pol” yang digagas Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim).
Program ini menjadi salah satu prioritas dalam 100 hari kerja Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud dan Wakil Gubernur, Seno Aji, sebagai upaya konkret mewujudkan pemerataan akses digital hingga pelosok desa.
Acara peresmian program berlangsung di Plenary Hall, Kompleks Stadion Sempaja, Samarinda, dan dihadiri General Manager Telkom Witel Kaltimtara, I Nyoman Hardiana Artha, bersama jajaran manajemen Government Service Telkom.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Kaltim secara simbolis menyerahkan layanan internet gratis kepada lima kepala desa perwakilan dari berbagai wilayah.
Kepala Dinas Kominfo Kaltim, Muhammad Faisal, mengungkapkan bahwa Pemprov telah menganggarkan dana khusus untuk memperkuat jaringan internet di 841 desa.
“Semuanya lengkap dengan tim teknis yang siap siaga 24 jam guna menjamin kualitas dan kontinuitas layanan,” sebut Faisal.
Telkom sebagai mitra strategis, sangat mendukung program ini dengan menyediakan infrastruktur telekomunikasi berbasis kondisi geografis masing-masing desa.
General Manager Telkom Witel Kaltimtara, I Nyoman Hardiana Artha mengatakan, untuk desa-desa yang telah memiliki jalur serat optik, pihaknya menghadirkan solusi Wifi Managed Service (WMS), sebuah layanan Wi-Fi publik yang dikelola secara profesional, dengan pengawasan performa secara real-time untuk menjamin stabilitas dan keamanan koneksi.
Sementara untuk desa yang masih terisolasi secara jaringan darat, Telkom mengintegrasikan teknologi satelit Starlink, yang mampu menyediakan internet berkecepatan tinggi dengan latensi rendah ke wilayah terpencil.
“Gabungan antara teknologi fiber optik dan satelit ini memungkinkan seluruh desa di Kalimantan Timur terhubung secara merata,” ungkap Nyoman.
Program “Internet Desa Gratis Pol” tak hanya memperluas konektivitas, tetapi juga menjadi pendorong utama transformasi digital di desa. Warga kini memiliki akses lebih mudah terhadap layanan pendidikan jarak jauh, kesehatan digital, administrasi pemerintahan daring, serta peluang ekonomi berbasis digital seperti e-commerce dan fintech.
Langkah strategis ini memperlihatkan sinergi nyata antara pemerintah daerah dan sektor telekomunikasi dalam menciptakan pemerataan pembangunan berbasis teknologi informasi di Kalimantan Timur. (Redaksi Suarafajar)