Caption Foto : Camat Sebulu, Edy Fachruddin.
Suarafajar, Tenggarong – Proyek pembangunan jalan pertanian terpadu yang menghubungkan Kecamatan Sebulu dan Muara Kaman mulai memberikan hasil nyata. Camat Sebulu, Edy Fachruddin, menyebutkan bahwa jalan sepanjang 4,2 kilometer tersebut kini memudahkan para petani dalam mengangkut hasil panen dari area pertanian seluas 600 hektare.
“Dulu petani menggunakan jalur sungai kecil yang rawan surut. Sekarang truk bisa masuk sampai tepian sawah,” ujar Edy. Jalan rabat beton selebar 4 meter ini dibangun melalui sistem padat karya dengan melibatkan personel Koramil 0906‑05 Sebulu.
Edy menjelaskan bahwa kehadiran TNI mempercepat penyelesaian proyek hingga 30 hari lebih cepat dari jadwal semula. “Kolaborasi dengan TNI terbukti mampu mendorong keterlibatan warga. Mereka merasa memiliki proyek ini,” tambahnya.
Tak hanya membuka jalur distribusi, pemerintah kecamatan juga berkoordinasi dengan Dinas Pertanian Kukar untuk mengadakan pelatihan peningkatan produktivitas padi, pengenalan varietas unggul, dan pemanfaatan pupuk organik secara tepat. “Kami menargetkan peningkatan indeks pertanaman dari 1,5 menjadi dua kali dalam setahun,” jelas Edy.
Pembangunan jalan ini turut membuka potensi pengembangan agrowisata. Pemandangan sawah, aliran sungai, dan kawasan hutan rawa di sepanjang rute direncanakan menjadi jalur sepeda desa. “Kami sedang menyiapkan paket wisata edukatif bertema pertanian yang akan melibatkan pelajar,” ujar Edy.
Ia menegaskan bahwa konsep pertanian terpadu bukan hanya soal hasil panen, tetapi juga mengedepankan partisipasi aktif masyarakat. Dengan akses distribusi yang lebih baik, Edy optimistis harga gabah di tingkat petani akan meningkat dan ongkos logistik bisa ditekan.
“Kalau akses lancar, pedagang datang sendiri. Petani tidak lagi menunggu tengkulak,” tutupnya.
(ADV/DiskominfoKukar/VIC/TAZ)