Caption Foto : Camat Anggana Rendra Abadi.
Suarafajar, Tenggarong – Warga Desa Muara Pantuan, Kecamatan Anggana, kini bisa menikmati pasokan listrik selama 24 jam nonstop. Perubahan signifikan dari sebelumnya hanya 12 jam ini mendapat apresiasi besar dari masyarakat yang tadinya mengandalkan genset mandiri. Camat Anggana Rendra Abadi mengungkapkan pencapaian ini berkat kolaborasi erat antara PLN Unit Kukar, Pemerintah Kabupaten, dan pihak desa.
“Prosesnya membutuhkan waktu sejak Musrenbang tahun lalu. Kendala utama saat itu adalah keterbatasan kapasitas transformator dan infrastruktur jaringan,” papar Rendra pada Jumat (18/4). Alokasi dana APBD provinsi sebesar Rp3,8 miliar digunakan untuk penambahan trafo 320 kVA, pemasangan jaringan tegangan menengah, serta instalasi meteran listrik pintar di 410 rumah tangga.
“Prosesnya membutuhkan waktu sejak Musrenbang tahun lalu. Kendala utama saat itu adalah keterbatasan kapasitas transformator dan infrastruktur jaringan,” papar Rendra pada Jumat (18/4). Alokasi dana APBD provinsi sebesar Rp3,8 miliar digunakan untuk penambahan trafo 320 kVA, pemasangan jaringan tegangan menengah, serta instalasi meteran listrik pintar di 410 rumah tangga.
Desa Sepatin telah menyelesaikan tahap awal perluasan jaringan listrik dengan dukungan dana sebesar Rp5 miliar dari APBD Kukar. Genset lama telah digantikan oleh unit baru berkapasitas 250 kVA, sambil menunggu interkoneksi dengan jaringan PLN yang direncanakan pada tahun depan. Sementara itu, Desa Tani Baru masih mengandalkan genset desa berkapasitas 80 kVA. “Kami telah mengajukan penambahan daya sebesar 200 kVA dan peningkatan kabel jalur laut ke pihak PLN,” kata Rendra.
Ia menekankan pentingnya partisipasi warga demi keberlanjutan layanan listrik. “Iuran listrik desa harus dibayar secara rutin agar biaya perawatan genset dan pembelian oli tidak membebani anggaran desa,” jelasnya. Di sisi lain, pemerintah kecamatan tengah mendorong pemanfaatan listrik tenaga surya atap pada fasilitas umum guna menekan beban operasional.
Rendra menyampaikan harapannya agar seluruh desa di Anggana dapat menikmati listrik selama 24 jam penuh pada tahun 2026. “Ketersediaan energi yang andal menjadi kunci bagi berkembangnya usaha skala rumahan, layanan kesehatan, serta kegiatan pendidikan,” pungkasnya.
(ADV/DiskominfoKukar/VIC/TAZ)