Caption Foto : Sesi Live Instagram bertajuk “Jurnalisme Digital: Peluang Bisnis di Industri Media Online” yang digagas oleh Indibiz Borneo bersama PT Disway Kalbar Media / HO Suarafajar
Suarafajar, Balikpapan – Industri media terus berkembang seiring dengan pesatnya digitalisasi. Dalam rangka memperingati Hari Pers, Indibiz Borneo berkolaborasi dengan PT Disway Kalbar Media mengadakan sesi Live Instagram bertajuk “Jurnalisme Digital: Peluang Bisnis di Industri Media Online”.
Acara ini berlangsung pada Selasa (18/2) melalui akun @indibiz.borneo dan @pontianakinfo.disway.id, serta menarik perhatian 268 peserta.
Sesi ini menghadirkan Direktur Utama PT Disway Kalbar Media, Adhitya Pangestu Putra, sebagai pembicara utama. Ia berbagi wawasan mengenai perkembangan jurnalisme digital, strategi monetisasi media, serta tantangan dalam menjaga kualitas dan netralitas berita.
Menurut Adhit, media digital menawarkan berbagai keunggulan, seperti aksesibilitas yang luas dan kecepatan penyampaian informasi. Namun, di sisi lain, tantangan seperti penyebaran hoaks serta menjaga netralitas berita tetap menjadi perhatian utama.
“Saat ini, berita dapat diakses kapan saja dan di mana saja. Namun, tantangan terbesar adalah bagaimana kita tetap menyajikan informasi yang akurat dan dapat dipercaya. Masyarakat tidak hanya butuh kecepatan, tetapi juga kredibilitas,” ujar Adhit.
Ia juga membagikan kisah perjalanannya dalam membangun Disway Kalbar. Meskipun tidak berlatar belakang jurnalisme, ia mampu menyesuaikan diri berkat bimbingan ayahnya yang telah berkecimpung lebih dari 35 tahun di dunia jurnalistik.
“Saya awalnya hanya seorang content creator tanpa pengalaman di bidang jurnalistik. Namun, dengan bimbingan ayah saya yang seorang wartawan senior, saya mulai memahami industri ini dan bagaimana menyajikan berita yang berkualitas,” tambahnya.
Adhit menegaskan bahwa media digital tidak harus bergantung pada iklan sebagai sumber pendapatan utama. Ia menerapkan berbagai strategi monetisasi, termasuk model berlangganan (subscription-based) yang kini semakin populer di Indonesia.
“Banyak yang berpikir media online hanya bisa hidup dari iklan. Padahal, ada cara lain, seperti konten premium berlangganan. Jika berita kita berkualitas, pembaca tidak akan ragu untuk membayar demi mendapatkan informasi eksklusif,” jelasnya.
Selain itu, ia juga menyoroti peran kecerdasan buatan (AI) dalam proses produksi berita. Menurutnya, AI dapat membantu mempercepat kerja jurnalistik, tetapi tidak bisa sepenuhnya menggantikan peran jurnalis manusia.
Di sisi lain, Indibiz turut memperkenalkan Indibiz Media & Komunikasi, sebuah ekosistem yang membantu bisnis dalam mengoptimalkan strategi komunikasi digital. Dengan pendekatan berbasis personalisasi konten dan strategi engagement, Indibiz Media & Komunikasi mendukung bisnis dalam menyampaikan pesan yang lebih efektif kepada audiensnya.
Sesi Live Instagram ini memberikan wawasan berharga bagi para peserta, khususnya dalam memahami dinamika industri media digital serta strategi monetisasi yang dapat diterapkan di era modern. (Redaksi Suarafajar)