Caption Foto: Ilustrasi perkebunan karet.
Suarafajar, Tenggarong – Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Bana Nusa milik Pemerintah Desa Prangat Selatan, Kecamatan Marangkayu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), berhasil mengelola perkebunan karet yang memberikan dampak besar terhadap Pendapatan Asli Desa (PADes). Dengan pendapatan mencapai Rp 400 juta, BUMDes ini berhasil menyumbang PADes sebesar Rp 130 juta, sebuah prestasi yang membanggakan bagi masyarakat setempat.
Kepala Desa Prangat Selatan, Sarkono, menjelaskan bahwa kesuksesan ini tidak terlepas dari besarnya potensi perkebunan karet di desa mereka. Menurutnya, banyak warga yang kini mengandalkan karet sebagai sumber pendapatan utama. “Kami memiliki lahan perkebunan karet yang luas, dan dengan harga karet yang stabil, warga kami mampu memperoleh penghasilan yang lebih baik,” ucap Sarkono.
Harga karet yang saat ini mencapai Rp 7.000 per kilogram semakin memperlancar usaha masyarakat. Selain itu, hasil karet dari Desa Prangat Selatan juga disalurkan ke pasar-pasar besar di Samarinda melalui tengkulak dari PT Multi Karya Cemerlang. Sebagai tambahan, sebagian besar warga desa ini bekerja sebagai penyadap karet, sementara yang lainnya mengelola usaha rumah makan, bengkel, dan penginapan yang turut mendongkrak perekonomian lokal.
Sarkono juga menyampaikan bahwa lahan perkebunan karet di desanya sudah bersertifikat dan sebelumnya merupakan lahan transmigrasi yang diberikan pemerintah untuk perumahan dan pertanian. Kedepannya, ia berencana untuk mengembangkan sektor pariwisata di kawasan Lembah Asri yang dianggap memiliki potensi besar. “Selain pertanian, kami ingin mengembangkan pariwisata sehingga ekonomi desa dapat berkembang secara berkelanjutan,” tutupnya.
(ADV/DiskominfoKukar/VIC/NSA)