Caption Foto: Kades Embalut, Yahya.
Suarafajar, Tenggarong – Desa Embalut, yang berada di Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), terus berinovasi dengan mengembangkan program pembangunan yang berbasis pada potensi lokal. Pada tahun 2024, desa ini telah menetapkan sektor pertanian, perkebunan, dan perikanan sebagai prioritas utama. Salah satu langkah penting yang diambil adalah mengelola lahan bekas tambang yang sebelumnya terabaikan, untuk diubah menjadi lahan produktif yang dapat mendukung perekonomian desa.
Kepala Desa Embalut, Yahya, menyatakan bahwa penanaman jagung di area seluas 40 hektare adalah langkah awal untuk mengubah lahan yang sebelumnya tidak berguna menjadi sumber pendapatan yang signifikan. “Kami ingin membuktikan bahwa lahan bekas tambang dapat dimanfaatkan untuk hal-hal positif yang menguntungkan masyarakat. Salah satunya adalah dengan menanam jagung yang sudah mulai kami panen,” ucap Yahya.
Selain sektor pertanian, sektor perikanan juga menjadi fokus utama dalam pengembangan perekonomian desa. Desa Embalut memiliki 10 kelompok pembudidaya ikan air tawar yang aktif, dengan produksi mencapai 60 hingga 70 ton ikan setiap bulan. Hasil tangkapan ikan tersebut tidak hanya mencukupi kebutuhan lokal, tetapi juga dipasarkan ke luar daerah, termasuk ke Samarinda melalui tempat pelelangan ikan.
Yahya menyatakan, dengan adanya program pengelolaan lahan bekas tambang dan penguatan sektor perikanan, Desa Embalut bertujuan mengurangi ketergantungan pada sektor tambang yang sebelumnya menjadi penopang utama perekonomian desa. “Kami ingin mendorong masyarakat untuk menjadi lebih mandiri dan memanfaatkan sumber daya lokal yang ada untuk menciptakan lapangan pekerjaan,” jelasnya.
Pembangunan yang mengandalkan potensi lokal ini bertujuan untuk memastikan kelangsungan ekonomi desa tanpa merusak lingkungan. Desa Embalut kini penuh optimisme bahwa melalui kerja keras dan inovasi, mereka bisa menjadi desa mandiri yang dapat menginspirasi daerah lain.
(ADV/DiskominfoKukar/VIC/NSA)