Caption Foto : Ilustrasi Rumah Jemur UV Dryer.
Suarafajar, Tenggarong – Petani di Desa Sumber Sari, Kecamatan Loa Kulu, Kutai Kartanegara (Kukar), kini menikmati keuntungan besar dari penggunaan teknologi UV Dryer, yang dirancang untuk mengatasi masalah pengeringan padi saat musim hujan. Fasilitas rumah jemur ini hadir sebagai jawaban atas keluhan petani yang sering menghadapi hambatan cuaca buruk yang memperlambat pengeringan padi, sehingga mempengaruhi kualitas hasil pertanian.
Saikem, pemilik penggilingan padi di Desa Sumber Sari, menyatakan bahwa penggunaan UV Dryer memberikan hasil yang menjanjikan meskipun masih dalam tahap penyesuaian. “Kami segera mencoba teknologi ini setelah selesai dibangun. Beberapa penyesuaian pada daya panel surya masih diperlukan, namun proses pengeringan padi sudah jauh lebih cepat dan hasilnya memuaskan,” kata Saikem.
Rumah jemur UV Dryer memiliki ukuran 8 x 20 meter dan dapat menampung hingga enam ton padi dalam satu kali proses pengeringan. Teknologi ini berfungsi dengan memanfaatkan sinar ultraviolet yang diteruskan melalui atap transparan, menghasilkan panas yang mempercepat pengeringan serta mengurangi kadar air dalam padi.
“Meski di musim hujan, suhu dalam rumah jemur bisa meningkat hingga 10 derajat Celsius lebih tinggi daripada suhu luar. Ini sangat membantu kami yang sebelumnya tergantung pada cuaca cerah untuk mengeringkan padi,” jelasnya.
Program UV Dryer adalah salah satu bantuan dari Pemerintah Kabupaten Kukar pada tahun 2024 untuk mendukung kemajuan sektor pertanian. Di desa ini, teknologi ini diharapkan dapat menjaga kualitas padi dan stabilitas harga jual. “Dengan adanya teknologi ini, kualitas padi kami tetap terjaga, dan risiko kerugian akibat padi yang basah dapat diminimalkan,” ujar Saikem.
(ADV/DiskominfoKukar/VIC/TAZ)