Caption Foto : Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud / Istimewa
Suarafajar, Samarinda – Pemprov Kaltim mengambil langkah serius untuk memperkuat kemandirian fiskal daerah dengan mendorong Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) agar lebih aktif di sektor-sektor strategis, terutama bidang pertambangan dan energi.
Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud, menyatakan bahwa sudah saatnya BUMD mengambil peran nyata dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), bukan sekadar sebagai pelengkap kebijakan.
“Sektor batu bara dan migas terbuka luas. Tapi sayangnya, keterlibatan BUMD masih minim. Ini perlu diubah agar potensi daerah tidak terus mengalir keluar,” tutur Rudy.
Dalam forum tersebut, Rudy mengajak para pelaku usaha tambang dan migas di Kaltim untuk membuka peluang kemitraan bersama BUMD. Tak hanya dalam bentuk investasi langsung, tetapi juga dalam aspek jasa penunjang, logistik, dan layanan perbankan.
Bankaltimtara, sebagai salah satu BUMD utama, juga didorong menjadi mitra strategis dalam pengelolaan keuangan perusahaan, mulai dari pembayaran gaji hingga pembiayaan operasional.
Selain Bankaltimtara, beberapa entitas daerah lain yang siap menjalin kemitraan adalah PT Migas Mandiri Pratama (MMP), PT Bara Kaltim Sejahtera (BKS), PT Jamkrida Kaltim, dan PT MBS.
Orang nomor satu di Benua Etam ini juga menyoroti masih rendahnya realisasi penerimaan pajak dari sektor non-rekognitif, seperti pajak alat berat. Dari sekitar 7.400 unit alat berat yang beroperasi di Kaltim, hanya 2.800 unit yang tercatat resmi.
“Ini potensi besar yang selama ini belum tergarap maksimal. Jika kita benahi, PAD kita bisa naik signifikan tanpa harus menunggu dana pusat,” tegasnya.
Selain alat berat, sektor lain yang punya potensi besar di antaranya adalah pajak kendaraan operasional perusahaan, pajak air permukaan, serta retribusi dari penggunaan bahan bakar dan mineral tertentu.
Ketua DPRD Kaltim, Hasanuddin Mas’ud, tampak menyambut baik upaya ini. Ia menegaskan bahwa selama ini Kalimantan Timur menjadi kontributor besar devisa nasional, namun masih banyak warga yang belum merasakan manfaat ekonomi secara langsung.
“Sudah waktunya kita mengelola kekayaan kita sendiri, untuk rakyat kita sendiri,” singkatnya.
Penulis : Bibah