Caption Foto : Proses pencarian korban kapal klotok yang tenggelam di perairan Sungai Mahakam oleh Tim SAR gabungan / Istimewa
Suarafajar, Samarinda – Harapan masih menyala di tengah arus deras Sungai Mahakam. Sudah tiga hari berlalu sejak kecelakaan tragis menimpa Andi Acho Gunawan (54), penumpang kapal klotok yang tenggelam setelah tersenggol tugboat (TB) Biak, namun jasad korban belum juga ditemukan.
Pada hari ketiga pencarian, yakni Selasa (1/7), tim SAR gabungan kembali menyusuri perairan Mahakam dengan radius sejauh 8 kilometer dari lokasi terakhir kapal terlihat. Gelombang, arus deras, dan waktu yang kian bergulir menjadi tantangan utama dalam misi penyelamatan ini.
Personel dari berbagai instansi, mulai dari Basarnas, Ditpolairud Polda Kaltim, Satpolairud Polresta Samarinda, Polsek Palaran, Koramil 04, relawan, dan keluarga korban, turut bahu-membahu dalam pencarian. Operasi dibagi ke dalam dua Search and Rescue Unit (SRU), masing-masing dengan jalur dan peralatan berbeda.
“Tim dibagi menjadi dua sektor untuk memperluas jangkauan. Kami gunakan rubber boat, speed boat, dan perahu klotok milik keluarga korban,” jelas Iwan Setiawan dari Pos SAR Samarinda.
SRU I mengoperasikan speed boat milik Satpolairud dan perahu klotok keluarga korban, sementara SRU II bertugas dengan rubber boat Basarnas dan speed boat Ditpolairud.
Meski semangat tak padam, derasnya arus menjadi musuh tak terlihat yang menyulitkan pencarian.
“Perahu kami bisa dengan mudah terbawa arus. Karena itu tim harus bekerja ekstra hati-hati agar tidak malah menciptakan korban baru,” tambah Iwan.
Sejumlah peralatan canggih dikerahkan dalam misi ini, termasuk drone thermal untuk menyisir dari udara, rescue car, hingga peralatan medis. Tim juga menggunakan peralatan SAR air untuk mendeteksi keberadaan korban di kedalaman sungai.
Keluarga korban tidak hanya menunggu, tapi juga aktif terlibat dalam pencarian. Mereka menjadi bagian dari tim, mengarungi sungai dengan harapan bisa menemukan tanda-tanda keberadaan Andi Acho Gunawan.
Basarnas mengimbau warga di sepanjang bantaran Sungai Mahakam untuk melaporkan jika melihat sesuatu yang mencurigakan atau tanda-tanda keberadaan korban.
“Kami minta warga tetap waspada dan segera menghubungi kami bila melihat atau menemukan sesuatu di sepanjang sungai,” imbau Iwan.
Penulis : Bibah