Caption Foto : Aksi GoZero% Goes to Borneo yang digagas Telkom Indonesia di pesisir pantai Tarakan dalam memperingati Hari Keanekaragaman Hayati Internasional / HO Suarafajar
Suarafajar, Tarakan – Langkah kaki para relawan meninggalkan jejak di pasir Pantai Batu Perawan, namun yang lebih penting, mereka meninggalkan warisan ekologis berupa 5.000 bibit mangrove yang kini tertanam di pesisir Tarakan.
Dalam momen peringatan Hari Keanekaragaman Hayati Internasional, Telkom Indonesia tidak sekadar hadir untuk menanam pohon. Mereka datang dengan pendekatan baru, yakni memadukan konservasi alam dan kecanggihan teknologi.
Lewat program “GoZero% Goes to Borneo”, Telkom menegaskan bahwa transformasi digital tidak hanya milik sektor bisnis, tapi juga milik bumi. Apa jadinya jika aksi tanam mangrove dipantau lewat satelit, dianalisis dengan indeks keanekaragaman hayati, dan dilaporkan secara real-time ke publik?
Inilah visi baru yang digagas Telkom. Lewat platform WebGIS Telkom Green Digital, perusahaan memetakan dan memantau ratusan ribu pohon yang ditanam, koloni terumbu karang yang direhabilitasi, hingga lamun yang dipulihkan di dasar laut. Semua bisa diakses, semua bisa diverifikasi.
“Kami ingin membuktikan bahwa tanggung jawab terhadap lingkungan bisa dilakukan dengan cara yang transparan dan ilmiah,” ujar Ahmad Reza, SVP Group Sustainability & Corporate Communication Telkom.
Tak hanya di Kalimantan Utara (Kaltara), Telkom telah menyebar lebih dari 140.000 pohon, termasuk 50.000 mangrove di berbagai titik pesisir Indonesia. Di laut, mereka menanam lamun (seagrass) di Madura dan mentransplantasi terumbu karang di Ujung Kulon. Di darat, mereka merintis reforestasi berbasis komunitas, seperti di hutan lindung Gowa, Sulawesi Selatan.
“Hutan dimulai dari satu pohon, perubahan dimulai dari kita” bukan hanya slogan yang dibawa dalam aksi di Tarakan. Ia menjelma menjadi filosofi kerja dari Telkom Indonesia.
“Apa yang kami tanam hari ini bukan hanya untuk alam, tapi untuk anak-anak kita besok,” kata Gunawan Wasisto Ciptaning Andri, VP Sustainability Telkom.
Konservasi ini bukan kerja sendirian. Telkom menggandeng berbagai pihak, mulai dari Telkom University untuk pengukuran biodiversitas, komunitas pemuda pesisir di Madura, hingga organisasi pecinta alam di tiap daerah.
Lewat gerakan GoZero%, Telkom mengirimkan pesan yang jelas bahwa perusahaan tidak harus menunggu untuk menjadi hijau. Mereka bisa memulai sekarang dengan satu bibit mangrove, satu rak terumbu karang, satu platform digital dalam genggaman. (Redaksi Suarafajar)