Caption Foto : Kawasan pertanian yang ada di Kecamatan Tenggarong Seberang.
Suarafajar, Tenggarong – Kecamatan Tenggarong Seberang memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi pusat penghasil pangan di Kalimantan Timur. Namun, masalah utama yang sedang dihadapi adalah rendahnya tingkat regenerasi petani, yang berpotensi mengancam ketahanan pangan di masa depan.
Camat Tenggarong Seberang, Tego Yuwono, menyatakan bahwa sektor pertanian di wilayahnya terus mengalami kemajuan berkat penerapan teknologi dan modernisasi. Namun, isu regenerasi petani menjadi tantangan serius yang perlu diperhatikan. “Sebagian besar petani saat ini berusia di atas 50 tahun. Minat generasi muda untuk melanjutkan usaha pertanian masih sangat rendah,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa banyak anak muda lebih memilih bekerja di sektor lain karena menganggap pertanian tidak menjanjikan masa depan yang baik. “Tren ini sudah terjadi cukup lama. Banyak anak-anak petani yang lebih memilih bekerja di industri atau beralih ke sektor jasa,” ujarnya.
Untuk menangani masalah ini, pemerintah kecamatan bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara telah memulai berbagai program pelatihan dan pendampingan bagi pemuda di desa-desa yang bergerak di bidang pertanian. Namun, antusiasme mereka masih terbilang minim. “Kami sudah menyelenggarakan pelatihan di beberapa desa, tetapi hanya sedikit yang bertahan sampai program selesai,” ujar Tego.
Menurutnya, diperlukan perubahan pola pikir di kalangan generasi muda agar mereka dapat memandang pertanian sebagai sektor yang menjanjikan. Program seperti “Petani Itu Hebat” yang diinisiasi Pemkab Kukar diharapkan mampu menarik minat generasi muda melalui pelatihan dan bantuan permodalan.
“Kami berupaya mendorong penggunaan teknologi dalam sektor pertanian agar lebih efisien dan menarik bagi anak muda. Jika masalah regenerasi petani tidak segera ditangani, kita berpotensi menghadapi penurunan produksi pangan,” tegasnya.
Tego menegaskan bahwa pihaknya akan terus berusaha mencari solusi agar pertanian di Tenggarong Seberang tetap menjadi tulang punggung daerah. “Kami yakin, dengan dukungan teknologi dan kebijakan yang tepat, Tenggarong Seberang dapat menjadi pusat pangan utama di Kalimantan Timur,” tutupnya.
(ADV/DiskominfoKukar/VIC/TAZ)