Caption Foto : Stunting.
Suarafajar, Tenggarong – Pemerintah Kecamatan Kota Bangun Darat, Kutai Kartanegara, terus memperkuat upaya penanggulangan stunting melalui berbagai program yang melibatkan banyak pihak. Camat Kota Bangun Darat, Julkifli, menyampaikan bahwa penanganan stunting di wilayahnya menjadi prioritas utama, terutama setelah tiga desa ditetapkan sebagai Lokasi Fokus (Lokus) untuk penanggulangan stunting, yaitu Desa Sumber Sari, Sari Nati, dan Suka Bumi.
Julkifli menjelaskan bahwa program penanganan stunting tidak hanya berfokus pada aspek kesehatan, tetapi juga pada pendampingan keluarga untuk memperbaiki pola makan dan gaya hidup yang lebih sehat. “Kami berusaha agar setiap desa dapat mengurangi angka stunting sebesar 14 persen setiap tahunnya dengan pendekatan yang lebih menyeluruh. Selain penanganan medis, kami juga memberikan pembinaan kepada keluarga yang berisiko,” tambahnya.
Untuk mencapai target tersebut, Kecamatan Kota Bangun Darat melibatkan berbagai pihak, mulai dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Kukar hingga Pemerintah Desa (Pemdes) setempat. Salah satu langkah yang diambil adalah memperkuat peran PKK melalui kegiatan Posyandu yang rutin dilaksanakan. “Kami ingin memastikan setiap anak yang berisiko stunting mendapatkan perhatian lebih, termasuk pemberian gizi yang memadai dan pembinaan untuk orang tua,” tambahnya.
Julkifli juga mengusulkan agar segera dibangun fasilitas kesehatan yang memadai untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan yang lebih baik. “Kami berharap fasilitas kesehatan yang ada dapat diperkuat, sehingga penanganan stunting dapat lebih efektif di tingkat desa,” tambahnya.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Kecamatan Kota Bangun Darat terus menjalin koordinasi dengan berbagai pihak terkait guna memastikan kelancaran setiap program. “Kami akan terus memperkuat kerjasama antara Pemkab Kukar dan masyarakat untuk menangani stunting serta meningkatkan kualitas hidup warga kami,” pungkasnya.
(ADV/DiskominfoKukar/VIC/TAZ)