Caption Foto: Ilustrasi lubang tambang.
Suarafajar, Tenggarong – Inovasi tidak hanya terlihat dalam produk, tetapi juga dalam pengelolaan sumber daya alam yang ada di sekitar kita. Desa Margahayu, yang terletak di Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), telah menunjukkan hal ini dengan mengolah air bekas tambang menjadi air bersih, yang kini menjadi salah satu sumber pendapatan utama bagi desa.
Kepala Desa Margahayu, Rusdi, menjelaskan bahwa BUMDes Margahayu berhasil mengolah air yang semula tercemar menjadi air bersih yang aman untuk dikonsumsi oleh warga desa. “Kami bekerja sama dengan Dinas Kesehatan dan Universitas Mulawarman untuk memastikan kualitas air yang kami kelola ini aman digunakan. Hasilnya, BUMDes kami bisa menyumbang Rp15 juta per tahun untuk Pendapatan Asli Desa (PADes),” jelasnya.
Inovasi ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga membantu mengatasi masalah lingkungan yang ditinggalkan oleh kegiatan tambang. Melalui sistem pengolahan air ini, BUMDes Margahayu kini berperan sebagai pusat penyedia air bersih bagi masyarakat sekitar. Air yang dulunya digunakan untuk irigasi pertanian, kini dapat dimanfaatkan juga untuk kebutuhan rumah tangga.
BUMDes Margahayu mendapatkan apresiasi atas keberhasilannya mengubah masalah lingkungan menjadi peluang ekonomi. Desa ini bahkan berhasil meraih penghargaan sebagai Desa Inovatif Pengelola Air Bersih Terbaik Kedua di Kalimantan Timur (Kaltim). “Ini adalah buah dari kerja keras dan kolaborasi yang solid. Kami berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu,” ungkap Rusdi.
Kedepannya, Desa Margahayu berencana untuk memperluas distribusi air bersih ke daerah-daerah lain yang masih menghadapi kesulitan dalam mendapatkan akses air bersih. Rusdi percaya, dengan adanya inovasi yang terus berkembang, Margahayu akan menjadi desa teladan dalam pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan.
(ADV/DiskominfoKukar/VIC/NSA)