
Suarafajar, Kukar – Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menerima kunjungan studi komparatif dari Kabupaten Belitung terkait pelaksanaan ekonomi kreatif (Kekraf) pada Rabu (24/4/2024). Kunjungan ini dipimpin oleh Penjabat (Pj) Bupati Belitung, Yuspian, beserta Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Belitung.
Rombongan disambut hangat oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kukar, Sunggono, di ruang serbaguna Kantor Bupati Kukar. Turut hadir pula Asisten III Setkab Kukar Dafip Haryanto, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Rinda Desianti, dan Plt Kepala Dinas Pariwisata Sugiarto.
Pj Bupati Belitung, Yuspian, menyampaikan rasa terima kasih atas sambutan hangat dari Pemkab Kukar. Ia berharap kunjungan ini dapat menghasilkan informasi dan pembelajaran yang bermanfaat bagi pengembangan ekonomi kreatif di Belitung, khususnya di sektor pariwisata.
“Kami berharap melalui pertemuan ini, akan diperoleh hasil yang baik yang dapat diterapkan di Kabupaten Belitung, khususnya dalam sektor pariwisata,” ujar Yuspian.
Menyambut baik kunjungan tersebut, Sekda Kukar, Sunggono, menjelaskan bahwa Kukar merupakan daerah otonom dengan luas wilayah 27.263 km2 dan terbagi atas 20 kecamatan, 193 desa, dan 44 kelurahan.
“Perekonomian Kukar masih ditopang oleh sektor pertambangan dan penggalian, namun Pemkab Kukar berusaha menuju transformasi ekonomi dari sektor tak terbarukan ke sektor terbarukan, terutama melalui pembangunan sektor pertanian dan pariwisata,” ungkap Sunggono.
Salah satu upaya Kukar dalam mengembangkan ekonomi kreatif adalah melalui program Kukar Kaya Festival, yang merupakan bagian dari visi Kukar Idaman. Program ini telah memberikan dampak positif terhadap perkembangan ekonomi kreatif dan pariwisata daerah, dengan pertumbuhan sektor pariwisata sebesar 6,6 persen dan sektor ekonomi kreatif sebesar 6,8 persen pada tahun 2023.
Pemerintah Kukar juga fokus pada penguatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai modal dasar dalam konsep ekonomi kreatif.
“Kami berharap pertemuan ini dapat menjadi titik awal dalam membangun komunikasi dan berbagi pengalaman antar daerah yang lebih efektif,” tutup Sunggono.
Kunjungan studi komparatif ini diharapkan dapat menjadi sarana bagi kedua daerah untuk saling belajar dan bertukar pengalaman dalam mengembangkan ekonomi kreatif.
(ADV/DisparKukar/ADE/AZR)