Caption Foto : Pengerjaan terowongan Samarinda yang menghubungkan Jalan Sultan Alimuddin dan Jalan Kakap
Suarafajar, Samarinda – Sejak dimulai pada Desember 2022 lalu, pembangunan terowongan Samarinda yang menghubungkan Jalan Sultan Alimuddin dan Jalan Kakap terus dilanjutkan oleh Pemkot Samarinda.
Terowongan dengan panjang 400 meter dan lebar jalan 11 meter ini sudah mulai melakukan pengerjaan penggalian dan shotcrete lereng inlet. Bahkan lubang untuk masuk ke dalam terowongan dari sisi Jalan Sultan Alimuddin sudah mulai terlihat.
Project Manager Terowongan Samarinda, Danang Hadiyatmoko memaparkan, pekerjaan shotcrete dilakukan untuk menjaga dan meminimalisir adanya rebound yang terlalu banyak, sehingga hal itu dapat benar-benar mencegah terjadinya longsor pada sisi terowongan.
“Selama 300 hari kerja ini, perkembanhan pembangunan terowongan ini telah mencapai angka 19 persen, di mana gunung yang ada sudah dilubangi sepanjang 55 meter,” sebut Danang.
Berdasarkan kontrak, proyek pembangunan terowongan ini menelan anggaran sebesar Rp 395 miliar dengan target penyelesaian pada akhir Desember 2024 mendatang. Danang menyebut, sejauh ini proses pengerjaan terowongan tidak menemukan kendala yang berarti, baik itu masalah sosial maupun aspek teknis.
“Karena sebelum kita membangun terowongan ini, kita benar-benar mengkaji dan meneliti tingkat keamanannya. Kemudian dilakukan perhitungan secara desain dan akhirnya terowongan ini pun mulai dibangun,” tuturnya.
Lebih lanjut, kata Danang, pihaknya sangat optimis pembangunan terowongan Samarinda ini dapat selesai tepat waktu. Sehingga masyarakat bisa menikmati terowongan ini dan juga mampu mengurai kemacetan yang sering terjadi di kawasan Gunung Manggah dan Pasar Sungai Dama di Jalan Otto Iskandar Dinata. (Redaksi)