Caption Foto : Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Salehuddin
Suarafajar, Samarinda – Dewan pengupahan tengah disibukkan dengan pembahasan mengenai Upah Minimum Pekerja (UMP) untuk 2024 mendatang menjelang penghujung 2023. Para pekerja sangat berharap UMP 2024 bisa mengalami peningkatan sebesar 15 persen.
Keinginan para pekerja ini pun mendapat dukungan dari Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Salehuddin. Menurutnya, memang saat ini Pemprov Kaltim bersama Dewan Pengupahan yang terdiri dari berbagai stakeholder sudah melakukan penilaian terkait indikator penilaian UMP.
“Semoga UMP bisa naik. Karena banyak sekali faktor-faktor yang mengharuskan UMP itu naik. Contohnya kenaikan harga BBM, lalu harga sembako yang sebagian besar trendnya melonjak,” ucap Salehuddin.
“Hampir tidak ada bahan pokok yang turun sekali, tapi kalau kecenderungan naik itu banyak. Apalagi menjelang hari raya dan event tertentu. Tentu hal itu menjadi pertimbangan bagi Dewan Pengupahan untuk mengkaji kenaikan UMP,” sambungnya.
Meski proses kajian dilakukan oleh Dewan Pengupahan bersama dengan pemerintah, kata Salehuddin, akan tetapi dia ingin agar ada kenaikan UMP. Walau tidak sesuai dengan kehendak, tetapi Dewan Pengupahan bisa memberikan UMP sesuai dengan kebutuhan para pekerja yang juga mengemban tugas sebagai kepala keluarga.
“Kami harap ada solusi yang dihadirkan pemerintah dalam menentukan UMP. Kalau tidak sesuai dengan keinginan para buruh. Minimal setidaknya bisa mendekati rasa keadilan bagi pekerja sesuai dengan kebutuhan mereka,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Politisi Partai Golkar ini percaya bahwa Dewan Pengupahan punya mekanisme sendiri dalam menentukan UMP berdasarkan kondisi inflasi, harga bahan pokok, serta berbagai indikator lainnya.
(ANR/ADV/DPRDKALTIM)